Luis Figo adalah salah satu pesepakbola paling ikonik dari Portugal dan dunia, dikenal karena keterampilan dribbling yang luar biasa, umpan akurat, serta kecerdasan bermain yang tinggi. Lahir pada 4 November 1972 di Lisbon, Portugal, Figo menikmati karier yang gemilang di beberapa klub top Eropa seperti Barcelona, Real Madrid, dan Inter Milan, serta menjadi pemain penting di tim nasional Portugal. Figo juga memenangkan Ballon d’Or pada tahun 2000, menegaskan statusnya sebagai salah satu pemain terbaik dunia pada masa itu.
Karier Klub
Sporting CP (1989-1995)
Luis Figo memulai karier profesionalnya di klub Sporting CP di Portugal.
Figo menembus tim utama pada usia 17 tahun dan dengan cepat menunjukkan bakatnya sebagai pemain sayap berbakat dengan kemampuan teknis yang luar biasa.
Di Sporting, Figo bermain selama enam musim, mencatatkan lebih dari 100 penampilan.
Performa gemilangnya bersama Sporting membuatnya mulai menarik perhatian klub-klub besar Eropa, dan pada tahun 1995, Figo akhirnya pindah ke Barcelona.
Barcelona (1995-2000)
Di Barcelona, Figo semakin berkembang menjadi salah satu pemain terbaik dunia. Di bawah manajer Johan Cruyff dan kemudian Louis van Gaal,
Figo menjadi salah satu pemain kunci dalam skuad Barcelona yang sukses. Bermain sebagai sayap kanan, Figo dikenal karena kecepatan, dribbling,
serta kemampuannya memberikan umpan yang presisi. Ia sering memberikan assist kepada para penyerang, dan gol-golnya dari posisi sayap juga sering menjadi penentu kemenangan.
Selama lima musim di Barcelona, Figo memenangkan berbagai trofi penting, termasuk La Liga (1998, 1999), Copa del Rey (1997, 1998), dan Piala Super UEFA (1997).
Di Camp Nou, Figo menjadi idola para penggemar, dan kontribusinya membantu Barcelona meraih banyak kesuksesan pada akhir 1990-an.
Namun, salah satu peristiwa yang paling kontroversial dalam kariernya terjadi pada tahun 2000, ketika Figo melakukan transfer yang mengejutkan ke Real Madrid,
rival abadi Barcelona. Kepindahan ini menyebabkan kemarahan besar di kalangan penggemar
Barcelona, dan Figo dicap sebagai “pengkhianat.” Ketika Figo kembali ke Camp Nou untuk pertandingan pertamanya bersama Real Madrid,
ia mendapat sambutan yang sangat buruk, termasuk dilempari berbagai benda oleh suporter Barcelona,
bahkan kepala babi yang dilemparkan ke arahnya menjadi simbol dari kemarahan mereka.
Real Madrid (2000-2005)
Transfer Figo ke Real Madrid senilai €62 juta memecahkan rekor dunia pada saat itu dan menandai dimulainya era Galácticos di klub tersebut.
Di Real Madrid, Figo terus bersinar dan membantu klub meraih sejumlah gelar penting.
Pada musim debutnya di Madrid, Figo langsung memenangkan La Liga pada tahun 2001 dan kemudian menambah trofi Liga Champions UEFA pada tahun 2002,
di mana ia berperan penting dalam keberhasilan klub tersebut.
Pada tahun 2000, Figo dianugerahi Ballon d’Or, menjadikannya pemain terbaik dunia dan mengokohkan statusnya sebagai salah satu pesepakbola top di generasinya.
Selain itu, Figo juga memenangkan FIFA World Player of the Year pada tahun 2001.
Bersama Real Madrid, Figo memenangkan dua gelar La Liga (2001, 2003), satu trofi Liga Champions (2002), dan beberapa trofi lainnya, termasuk Piala Interkontinental dan Supercopa de España. Di Madrid, Figo bermain bersama bintang-bintang besar seperti Zinedine Zidane, Ronaldo, dan Raúl, menjadi bagian dari salah satu era paling sukses dalam sejarah klub.
Inter Milan (2005-2009)
Setelah lima musim di Real Madrid, Figo pindah ke Inter Milan pada tahun 2005. Meskipun usianya sudah mulai menua, Figo tetap menjadi pemain yang berpengaruh di Inter. Bersama Inter, Figo memenangkan empat gelar Serie A secara beruntun dari 2006 hingga 2009, serta beberapa trofi domestik lainnya.
Figo menjadi bagian penting dari dominasi Inter di Italia selama akhir 2000-an. Ia mengakhiri karier profesionalnya di Inter pada tahun 2009 setelah memenangkan Coppa Italia pada musim terakhirnya.
Karier Internasional
Luis Figo juga menjadi ikon sepak bola Portugal dan memiliki karier internasional yang panjang dan sukses. Ia memulai debutnya di tim nasional senior pada tahun 1991 dan menjadi pemain kunci dalam tim Portugal selama lebih dari satu dekade. Figo memainkan peran besar dalam membawa Portugal ke Euro 2000, di mana mereka mencapai semifinal, dan kemudian ke Piala Dunia 2002 serta Euro 2004, di mana Portugal mencapai final namun kalah dari Yunani di kandang sendiri.
Figo juga bermain di Piala Dunia 2006, di mana Portugal mencapai semifinal sebelum akhirnya kalah dari Prancis. Setelah turnamen ini, Figo pensiun dari sepak bola internasional dengan 127 caps dan 32 gol untuk tim nasional. Figo adalah kapten tim nasional untuk waktu yang lama dan dianggap sebagai salah satu pemain terbaik yang pernah dimiliki Portugal, berdampingan dengan pemain legendaris seperti Eusébio dan kemudian Cristiano Ronaldo.
Gaya Bermain
Luis Figo dikenal karena dribbling yang luar biasa, kemampuan kontrol bola yang sempurna, dan umpan silang yang akurat. Sebagai pemain sayap, Figo sangat sulit dihentikan oleh bek lawan karena pergerakannya yang licin dan kemampuannya untuk melewati beberapa pemain dalam satu pergerakan. Figo juga memiliki kemampuan passing yang sangat baik, sering memberikan assist yang presisi kepada rekan setimnya.
Figo juga mampu bermain di berbagai posisi di lini serang, meskipun posisi terbaiknya adalah sebagai pemain sayap kanan. Dia dikenal karena visi bermain dan kreativitasnya, yang memungkinkannya menjadi pemain kunci di klub mana pun yang dia bela.
Kehidupan Setelah Pensiun
Setelah pensiun dari sepak bola pada tahun 2009, Luis Figo tetap aktif dalam berbagai kegiatan terkait sepak bola. Ia sempat bekerja sebagai duta sepak bola dan juga terlibat dalam kegiatan sosial serta bisnis. Figo juga mencalonkan diri sebagai presiden FIFA pada tahun 2015, meskipun ia kemudian menarik pencalonannya.
Figo juga terlibat dalam sejumlah usaha komersial, termasuk berinvestasi di dunia bisnis dan menjadi wajah berbagai kampanye iklan. Warisannya dalam sepak bola tetap kuat, dan ia dikenang sebagai salah satu pemain sayap terbaik sepanjang masa.
Luis Figo dianggap sebagai salah satu pemain sepak bola paling berpengaruh dalam sejarah modern. Kemampuannya yang serba bisa, kombinasi teknik dan kekuatan fisik, serta kecerdasannya dalam permainan menjadikannya salah satu yang terbaik pada masanya. Di klub seperti Barcelona dan Real Madrid, ia telah meninggalkan warisan yang mendalam, meskipun kepindahannya dari Barcelona ke Madrid tetap menjadi salah satu transfer paling kontroversial dalam sejarah sepak bola.
Di tim nasional Portugal, Figo membantu membuka jalan bagi generasi pemain baru yang sekarang diwakili oleh bintang-bintang seperti Cristiano Ronaldo. Dalam hal prestasi, kontribusi, dan pengaruh, Luis Figo akan selalu dikenang sebagai salah satu pemain sepak bola paling ikonik sepanjang masa.
Baca Juga : Roberto Carlos : Pemain bola Kaki Kiri Terkuat Sepanjang Masa