Pendakian Gunung di Zaman Kuno
- Peradaban Kuno: Banyak peradaban kuno, seperti Romawi dan Yunani, memiliki dewa-dewa yang terkait dengan gunung dan hutan. Mereka melakukan perjalanan ke tempat-tempat suci di pegunungan sebagai bagian dari ritual keagamaan.
- Penjelajah dan Pedagang: Penjelajah dan pedagang dari berbagai budaya juga melakukan perjalanan jarak jauh melalui pegunungan dan hutan untuk mencari rute perdagangan baru, sumber daya alam, atau untuk memperluas wilayah kekuasaan.
Pendakian Gunung sebagai Rekreasi
- Abad ke-18 dan ke-19: Barulah pada abad ke-18 dan ke-19, hiking mulai dianggap sebagai bentuk rekreasi. Di Eropa, terutama di Inggris, kelas menengah mulai tertarik pada alam dan melakukan perjalanan ke pedesaan untuk menikmati keindahan alam.
- Romantisme: Gerakan Romantisme yang menekankan pada keindahan alam dan emosi manusia juga berkontribusi pada popularitas hiking.
- Klub Pendaki: Berbagai klub pendaki didirikan di Eropa dan Amerika Utara, yang bertujuan untuk mempromosikan dan memfasilitasi kegiatan hiking.
Hiking di Abad ke-20 dan Seterusnya
- Ekspedisi Gunung: Abad ke-20 menyaksikan peningkatan minat pada ekspedisi gunung yang lebih menantang, seperti pendakian puncak Everest.
- Konservasi Alam: Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya konservasi alam, hiking juga menjadi cara untuk menikmati alam sambil melestarikannya.
- Hiking Modern: Hari ini, hiking telah menjadi aktivitas rekreasi yang sangat populer di seluruh dunia. Terdapat berbagai jalur hiking dengan tingkat kesulitan yang berbeda-beda, dari jalur yang mudah diakses hingga jalur yang sangat
Pendakian atau Hiking di Indonesia
| Baca juga: Manfaat Olahraga Pantai Surfing